Rabu, 28 Desember 2011

entry Dec28 - such a weird dream -


sebelumnya, ini bukan fanfic, tapi ini adalah mimpi ku malam tadi. sesaat setelah aku bangun dari tidur, aku bergegas menulis ini sebelum aku lupa. sebenarnya aku nggak tau apa baik menceritakan mimpi seperti ini, tapi ini mimpi terlalu seru untuk diabaikan. meskipun buka fanfic, aku akan memberikan label pada postingan ini adalah 'fanfiction' karena ini memang terbaca seperti fanfic (LoL)

mimpi malam tadi, mungkin aku berperan sebagai kameramen acara Alice9Channel (LoL) dan guest hari itu adalah Nao-san dan Saga, tentu saja dengan Tora sebagai host nya.



Scene mimpi diawali dengan Nao-san, Saga dan Tora yang minum-minum di sebuah kedai, kemudian tiba-tiba Nao-san keluar dari kedai dalam keadaan mabuk berat dan lari sepanjang jalan raya yang lumayan sepi. Tora dan Saga yang juga dalam keadaan mabuk disuruh staff untuk mengejar Nao-san. Dan dalam keadaan mabuk Tora dan Saga akhirnya mengejar Nao-san, tapi karena mabuk, lari mereka jadi pelan dan malah nggak bisa ngejar Nao-san. Sepanjang jalan Tora dan Saga memanggil-manggil Nao-san supaya berhenti berlari. Anehnya dalam mimpi ku itu Tora dan Saga memanggil Nao-san dengan nama “Kipli” ?!!! (LOL) dan pada saat itu, aku yang ada di dekat mereka berdua, menemani mereka lari mengejar Nao-san, karena aku adalah kameramen, berpikir, ternyata selama ini nama asli Nao-san adalah “Zulkipli” ! ! ! (LOL sangat)

Tidak lama kemudian Nao-san terkejar, dan akhirnya Tora, Saga dan Nao-san malah jalan-jalan malam bertiga, berempat sama aku (sekali lagi aku kameramen dan aku yang punya mimpi di sini hahaha). Saat berjalan bertiga, Tora dan Saga melihat seorang laki-laki berjas (mungkin salaryman yang pulang larut) yang berpapasan dengan mereka dan nampak mabuk juga. Lalu kata Saga : “Judi! tweeew” (menirukan bang Haji Rhoma). Mungkin pada saat itu Saga pikir orang itu nampak seperti orang yang baru pulang berjudi. Kemudian, Tora juga mengikuti Saga “Judi! Tzzzweeeewww” kata Tora yang notabene nya adalah gitaris (ngakak).

Tiba-tiba aku menyadari, Tora sedari tadi sepanjang jalan mengepalkan sebelah tangannya. “Sepertinya dia kedinginan” kata ku, Tak lama kemudian, Tora mendatangi Nao-san lalu menggenggam tangannya, dan kemudian mereka berdua berjalan bergandengan tangan!!! “Aku nggak tau dia adalah tipe orang yang suka bergandengan tangan” kata Saga sambil nunjuk Tora, sementara mereka berdua (Tora dan Nao-san) kelihatan bahagia(?). “Ne, Nao-san, tau nggak, sekarang aku membayangkan kalau aku sedang dalam posisi Nao-san dan bergandengan tangan dengan Tora, rasanya pasti mendebarkan” kata ku. “Karena itu aku memilih untuk bergandengan tangan dengan Nao-san” kata Tora sambil tertawa. Maksudnya mungkin karena Nao-san mirip perempuan jadi cewek-cewek bisa membayangkan dengan mudah mereka sebagai Nao-san yang sedang bergandengan tangan dengan Tora. “Bukannya karena Nao-san terlihat muda?” tanya Saga sambil tertawa juga. (maap, tapi aku juga tidak mengerti apa maksud percakapan di sini hahaha)

Kemudian perjalanan malam berlanjut. Kami berempat melewati sebuah klinik yang nampak remang-remang, semacam ‘klinik gelap’ di dalam ruko begitu. Saat aku, Tora dan Nao-san berjalan melewati klinik itu, Saga malah berhenti di depan klinik itu. “Anak dokter, makanya jadilah dokter haha” kata Nao-san, dan kemudian aku teringat wajah Ibu Saga yang katanya perawat itu. Saga kemudian menunjuk-nunjuk ke arah klinik. Tora nampak antusias dan malah ikut masuk ke klinik itu bareng Saga sementara Nao-san dan aku nunggu di luar. Dan tak lama kemudian terdengar tawa Tora dan Saga dari luar. “Sial, mereka bersenang-senang  tanpa aku” kata Nao-san. Kemudian Nao-san (dan aku) melanjutkan perjalanan. Saat ditikungan Nao-san tiba-tiba nampak terkejut kemudian tertawa terbahak-bahak. Pas diliat ternyata di sana ada pintu yang di dalam nya berdiri seorang zombie (yang sebenarnya staff yang seharusnya menakut-nakuti anak-anak arisu tapi malah membuat Nao-san ketawa). Zombie nya pake jas cokelat muda, trus dibagian dada-perutnya dipakein perban, zombie nya kalo ngomong pelaaaaaaan banget. Nggak lama kemudian datang Tora dan Saga yang kemudian tertawa terbahak-bahak (juga) (sepertinya staff gagal menakut-nakuti anak arisu). “Ini yang tadi ada di klinik” kata Saga. Sepertinya mereka malah memergoki zombie jadi-jadian ini di klinik tadi sedang bersiap-siap, makanya mereka tertawa.

Endingnya kami berempat, berlima dengan si zombie malah berdiri membikin lingkaran. “Jadi?” tanya Nao-san. Zombie (staff) yang ngomongnya pelan (karena masih merasa berperan jadi zombie) memegangi dada nya yang berperban. “Aaaku.. tiiidak baawa koreeek” kata zombie itu. Ternyata si zombie ulang tahun?!!!! Kemudian staff lainnya membawakan sebuah lilin yang sudah menyala. “Oh, ini lilin yang harganya 15 ribu” kata Tora saat melihat lilin yang di kasih staff. (random banget muncul nya harga 15 ribu xD) “Emang kenapa kalo lilin harganya 15 ribu?” tanya ku. “Api nya susah mati meskipun kau tiup kuat-kuat” kata Saga. Kemudian Zombie itu mencoba meniup, tapi asli, api nya nggak mati-mati. Lalu aku, Nao-san, Tora dan Saga mencoba meniup lilin itu bersama-sama, ternyata apinya mengecil dan kami sudah berteriak ‘hore’ karena mengira lilin itu mati, tapi ternyata api nya nyala lagi. “Kalo ada Shou-san pasti bisa” kata Nao-san. “Iya, dia vokalis (pernapasan nya bagus)” kata Saga. Tak lama datang Shou-san (dengan outfit heart of gold) mencoba meniup lilin harga 15 ribu itu, tapi ternyata juga hasil nya nihil dan lilin itu nggak mati-mati juga apinya. “Kita celupin ke air aja” kata ku. “Jangan-jangan malah kecelup di bensin” kata Saga. Aku membayangkan ledakkan yang besar. “Cipratin aja dari air mineral kemasan, bisa dipastikan itu bukan bensin” kata ku.



Dan kemudian aku terbangun, gara-gara nyokap manggil dan bilang kalau kucing ku melahirkan. Sampai di sini petualangan jalan malam bersama Nao-san, Tora dan Saga. Aku nggak tau gimana ending dari lilin harga 15 ribu itu, apa bisa dimatikan apinya atau enggak. Hahahahaha… 


mimpi yang aneh :D


sekihan sekian ^  ^)/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar