Jumat, 27 April 2012

[Fanfic] SASUKE

SENGOKU BASARA Fanfiction

title : Sasuke

author :Meg-Kecil

cast : Sanada Yukimura as Yukimura, Kasuga as Kasuga, Sarutobi Sasuke as Sasuke, Takeda Shingen as Oyakatasama

genre : family, supernatural

disclaimer : I just write the story





Oyakatasama pernah berkata, mungkin aku adalah orang yang tidak pernah kesepian di dunia ini, karena bahkan saat aku lahir pun, aku tidak sendirian. Namaku Yukimura dan aku memiliki saudara kembar, Sasuke namanya.
Sudah ku duga, pagi ini pun Oyakatasama duduk di depan altar itu, altar yang disusun sedemikian rupa dengan foto seorang anak remaja laki-laki yang nampak seumuran dengan ku, tetapi senyum nya membuatnya nampak lebih dewasa. Sasuke, meskipun kami kembar tapi tidak ada yang begitu persis di antara kami. Mungkin Sasuke nampak terlihat lebih dewasa dari ku, karena sakit nya, Sasuke tumbuh menjadi anak laki-laki yang lebih menghargai hidup nya.
“Oi, Yukimura” begitu fokus ia mendo’akan jiwa Sasuke dihadapan altarnya, Oyakatasama nampak baru menyadari keberadaan ku di depan pintu ruangan itu. “Selamat.. ulang tahun! ” kata Oyakatasama dari tempat duduknya. Wajah nya nampak mencoba untuk tegar, meski matanya menampakkan betapa ia berusaha untuk tidak menangis. Hari ini adalah ulang tahun ku, ulang tahun Sasuke juga dan tepat 10 hari setelah kepergiannya kembali ke Maha Pencipta.
“Terima kasih” jawab ku singkat. Oyakatasama beranjak dari tempat duduknya dan keluar ruangan. Sekilas ia menepuk pundak ku. Aku hanya diam dan menatap lurus ke arah bingkai foto Sasuke dan sedikit membisikkan namanya.
Oyakatasama pernah berkata, mungkin aku adalah orang yang tidak pernah kesepian di dunia ini, karena bahkan saat aku lahir pun, aku tidak sendirian. Namaku Yukimura dan aku memiliki saudara kembar, Sasuke namanya. Benar kata oyakatasama, aku adalah orang yang tidak pernah kesepian bahkan setelah kepergian Sasuke, karena Sasuke tidak benar-benar pergi.
“Ini sudah hari ke-10” gerutu ku. Seorang remaja laki-laki berambut gondrong sebahu berwarna kecoklatan duduk berjongkok di samping ku, kedua tangannya ia topang lurus di atas lututnya, pandangannya nampak menerawang ke arah pintu masuk area atap. “Apa kau tidak kasihan melihat Oyakatasama yang selalu mendo’akan ketenangan jiwa mu?” Sasuke hanya diam dan terlihat menghela nafas, sebenarnya aku tidak tahu, bagaimana bisa Sasuke yang sekarang hanya seonggok jiwa tanpa raga itu dapat menghela nafas, yang ku tau sekarang ia sudah lebih bebas dibandingkan semasa ia hidup dulu, yang bahkan terkadang untuk bernafas pun sulit karena penyakitnya. Aku menoleh ke belakang, ke arah di mana Sasuke begitu lekat menatap dari tadi, pintu masuk area atap, beberapa siswa lain mulai banyak berdatangan dengan membawa bekal makan siang mereka, ada pula yang tidak membawa apapun, hanya sekedar mencari angin atau berkumpul dengan teman-teman nya. Aku kembali menatap ke arah halaman sekolah yang dapat terlihat jelas dari sini dan mengurangi ‘obrolan’ ku bersama Sasuke, yang tidak pernah satu kali pun bicara semenjak ia telah menjadi jiwa tanpa raga itu, atau orang lain akan menganggap ku gila karena bicara sendirian. Aku tidak pernah menyangka sebelumnya kalau aku dapat melihat sosok Sasuke seperti ini. Terakhir kali ku ingat bahwa aku adalah orang biasa yang tidak pernah dapat melihat hantu atau makhluk sejenisnya, atau mungkin karena aku dan Sasuke kembar dan ikatan kami begitu erat sehingga ia dapat terlihat oleh ku saja yang bahkan Oyakatasama pun tidak dapat menyadari kehadiran nya? Entahlah.
Pantulan sinar matahari siang menjelang sore itu membuat air sungai di bawah jembatan jalan menuju rumah begitu berkilauan. Sekilas teringat masa kecil ku bersama Sasuke yang sering berburu ikan-ikan kecil di sana atau bahkan hanya sekedar tidur-tiduran sepulang sekolah, membaui wangi rumput hijau yang menjadi kesukaan kami berdua.
Langkahku terhenti ketika melihat sesosok gadis dengan rambut pendek kuning pucat tetapi panjang pada sedikit bagian sisi kanan-kiri nya, gadis yang selalu ku dengar nama nya setiap Sasuke bercerita tentang apa yang membuatnya bahagia hari-hari nya. “Kasuga?” sapa ku pada Gadis dengan wajah yang terkadang membuat orang salah paham mengiranya adalah gadis antagonis namun sebenarnya memiliki kepribadian yang unik itu.
Terdiam sejenak aku di depan pintu, sedikit berpikir bagaimana reaksi Oyakatasama melihat ku membawa seorang gadis ke rumah.
“Aku pulang” salam ku begitu memasuki rumah. Tak lama kemudian Oyakatasama muncul dari dalam rumah.
“O, kau sudah pulang, Yukimura?” tanya Oyakatasama. Sedikit terkejut ia menatap Kasuga yang kemudian menundukkan badannya.
 “Baik Yukimura maupun Sasuke tidak pernah membawa pulang teman-teman nya, ku kira mereka tidak punya teman, syukurlah kalau aku salah” Oyakatasama membuka pembicaraan makan malam hari itu. Oyakatasama ternyata mempersiapkan perayaan ulang tahun ku (dan Sasuke) dengan memasak beberapa masakan untuk makan malam. Sebenarnya Kasuga berkata ada sesuatu yang ingin ia bicarakan, entah tentang apa, aku tidak pernah merasa aku atau Sasuke memiliki sesuatu yang membuat Kasuga harus meluangkan waktu nya untuk berkunjung ke kediaman kami. Tetapi Oyakatasama meminta untuk kami makan malam sebentar sebelum membicarakan hal yang nampaknya akan menjadi pembicaraan serius ini. Sesekali aku menatap Kasuga yang nampak tidak nyaman, seperti banyak sekali hal yang ia pikirkan. Dan ku rasa, baru kali ini aku melihat wajah Kasuga dari jarak sedekat ini, ia duduk di samping ku. Aku mengerti kenapa Sasuke jatuh cinta pada gadis ini, meski aku tidak pernah tau bagaimana sebenarnya hubungan keduanya.
“A! Kasuga-kun, tidak usah dibantu, kau kan tamu, biar Yukimura dan aku yang membereskan ini semua” larang Oyakatasama ketika melihat Kasuga mengangkat piring nya setelah makan dan membawa nya ke tempat cuci piring. Aku mencoba mengambil piring dari tangan Kasuga, tetapi Kasuga menolak dan bersikeras untuk  membantu mencuci piring, dan akhirnya Oyakatasama membiarkannya membantu.
Setelah semuanya beres, kami bertiga kembali berkumpul untuk mendengarkan apa yang membawa Kasuga ke kediaman kami, berkumpul di samping altar Sasuke, karena Kasuga bilang ia ingin membicarakan sesuatu yang berkaitan dengan saudara kembar ku itu. Aku melempar pandangan ku ke sekeliling ruangan, tapi aku tak menemui sosok Sasuke.
“Aku… sedang mengandung anak Sasuke”
Singkat, padat dan sangat jelas. Kata-kata itu membuat ku dan Oyakatasama tercengang. Jantung ku berdetak sangat cepat! Seolah mengetahui alasan kenapa Sasuke menjadi jiwa yang tidak tenang setelah ia mati! Aku menatap ke arah Oyakatasama yang nampak sangat terkejut dan memegangi kepalanya, pengakuan ini membuatnya banyak berpikir.
“Sasuke..!” Oyakatasama mendongakkan kepalanya, menelan ludahnya dan menekan pangkal hidungnya. Kebiasaan Oyakatasama sejak dulu untuk menahan agar air matanya tidak keluar saat ia sedih tapi tidak ingin kelihatan oleh ku dan Sasuke. Kemudian ia beranjak dari tempat duduk nya, perlahan meraih pundak Kasuga dan membawa nya dalam pelukan hangat Oyakatasama. Sesaat kemudian aku melihat linangan air mata di pipi Kasuga dalam pelukan Oyakatasama. Aku mengerti kesedihan itu, kesedihan Oyakatasama yang merasa bersalah kepada Kasuga karena salah satu anak nya telah meninggalkan kekasih nya yang tengah mengandung cucu nya kelak, juga kesedihan Kasuga. Aku tau Sasuke menyukai Kasuga, tetapi aku tak pernah melihat Kasuga membalas etikat baik saudara kembar ku itu hingga aku tidak pernah menyangka hubungan mereka ternyata sudah sejauh ini, tetapi air mata Kasuga cukup membuat dada ku sesak dan yakin bahwa perasaannya yang begitu mencintai Sasuke hanya dia yang tahu dan orang lain tidak, bahkan saudara kembar Sasuke sendiri, aku, tidak tau.
Stasiun. Oyakatasama memintaku untuk mengantar Kasuga pulang. Sepanjang jalan begitu sepi, tidak ada pembicaraan baik dari ku, maupun Kasuga. Meskipun satu sekolah, kami beda kelas dan aku tidak begitu kenal dengan gadis yang sering jadi perhatian siswa laki-laki ini. Beruntung Sasuke mendapatkan nya.
“Apa kau akan datang ke sekolah besok?” tanya ku saat Kasuga telah melewati pintu tiket stasiun, aku dan Kasuga terpisah oleh mesin tiket masuk.
“Ku rasa aku tidak akan datang ke sekolah lagi” kata Kasuga. Ia kemudian meletakkan tangan di atas perutnya, sedikit mengelus dan tersenyum. Tapi aku tidak tau apa arti senyuman itu, entah senyum bahagia atau senyum kesedihan. Kasuga menundukkan badannya sedikit, pamit, sebelum pergi melangkah lebih jauh dan memasuki keretanya dan membawa nya pulang ke rumah.
Ku hentikan langkah ku ketika melihat seorang remaja berambut kecoklatan gondrong sebahu terlihat tengah bersandar di tiang listrik lampu jalan. Sasuke, dia baru muncul setelah semua kejadian tadi sore. Atau selama ini ia ada, hanya aku saja yang baru bisa melihatnya lagi.
“Apa kau telah mengetahui ini semua?” tanya ku. Malam itu sepi, tidak perlu khawatir orang lain memergoki ku bicara sendirian. “Kenapa kau tidak pernah bercerita padaku?” “Sejak kapan kau dengan Kasuga?” “Kenapa kau melakukan itu kepada Kasuga? Kenapa kau meninggalkannya?!”
Kalap. Begitu banyak pertanyaan-pertanyaan di kepalaku, tapi Sasuke tak kunjung bicara pada ku. Aku berhenti bertanya karena tiba-tiba seorang polisi dengan sepedanya, lewat dan berhenti tak jauh dari tempat ku berdiri. “Kau baik-baik saja?” tanya polisi itu sambil menunjukku dengan tongkat polisinya. Dan kemudian Sasuke hilang dari pandangan ku.
“Sasuke ! !”
9 bulan berlalu sejak saat itu. Sasuke masih sering menampakkan jiwa nya, di kelas di bangkunya, di jendela kamar kami, duduk memandang ke arah jalan seperti yang biasa ia lakukan semasa hidup, bahkan di samping Kasuga saat ia berkunjung ke rumah. Iya, seperti janjinya, Kasuga sesekali datang berkunjung ke rumah kami dan Oyakatasama begitu senang akan kehadirannya. Oyakatasama, ia sangat menyayangi Kasuga dan memperhatikan kehamilan Ibu dari anak Sasuke itu. Sesekali Oyakatasama mengantarkan Kasuga cek kehamilan dan lain sebagainya, Kasuga kini benar-benar menjadi bagian dari keluarga kami. Dan aku, aku masih tidak mengerti apa yang harus aku lakukan.
Di tengah lamunan ku, di tengah jam pelajaran, ponsel ku bergetar. “Oyakatasama?” kemudian aku menerima telpon itu dalam tundukkan kepala ku. Sesaat kemudian aku terperangah, mengambil tas ku buru-buru keluar dari kelas, tidak peduli teriakan guru yang sedang mengajar di depan kelas, aku berlari sekuat tenaga, menuju rumah sakit universitas yang tidak begitu jauh dari sekolah.
“Oya..!” lari ku terhenti di salah satu ruangan di rumah sakit. Aku melihat sosok Oyakatasama yang sedang menggendong bayi mungil dengan selimut  putih yang membalut tubuh kecil manusia yang baru lahir itu. Perlahan aku mendekati Oyakatasama yang kemudian menyerahkan anak Kasuga dan Sasuke itu kepada ku. “Sasuke..” bisik ku. Aku kemudian menatap ke arah Kasuga yang masih terlihat kepayahan, dan menatap ku dengan air mata dan sesenggukkan. Aku yakin kali ini air matanya adalah air mata kebahagiaan. “Sasuke !” teriak ku. Oyakatasama, begitupula Kasuga nampak terkejut saat mendengar teriakkan ku. Aku membuangan pandangan ku ke sekeliling ruangan, dan menemukan sosok Sasuke di depan pintu, menyenderkan badannya dengan melipat tangan di dada. Sasuke nampak tersenyum lebar, menghela nafas kemudian mendekati ku yang sedang menggendong bayi kecil nya. Sasuke kemudian nampak mengelus kepala bayi nya, meski tak tersentuh karena mereka berada di dunia yang berbeda.
“Aku serahkan semuanya padamu, Yukimura” Mendengar suara Sasuke, akhirnya setelah selama ini Sasuke hanya berbentuk penampakkan jiwa tanpa raga “Kau juga, menyukai Kasuga kan?” tanpa sadar aku meneteskan air mata ku. Sasuke kemudian membalikkan badannya.
“Sasuke…” panggil ku. Sasuke melangkah keluar tanpa menoleh, hanya mengangkat tangan kanan nya dan sedikit melambaikan tangan dan perlahan menghilang. “Sasuke ! !” aku tak dapat bergerak melainkan menangis dan membiarkan air mata ku jatuh di pipi anak nya bersama Kasuga, Kasuga yang aku sukai selama ini.
Oyakatasama pernah berkata, mungkin aku adalah orang yang tidak pernah kesepian di dunia ini, karena bahkan saat aku lahir pun, aku tidak sendirian. Namaku Yukimura dan aku memiliki saudara kembar, Sasuke namanya. Begitu juga Sasuke, ia juga menjadi orang yang tidak pernah kesepian di dunia ini, karena saat ia lahir, ia tidak sendirian, ia bersama ku, bahkan sekarang ini setelah ia pergi, ada Oyakatasama, dan juga Kasuga, yang selalu menyayanginya.
“Sasuke !” Panggil Kasuga.
“Iyaaa”
Satu lagi orang yang selalu menyayangi nya. Sasuke, anak nya bersama Kasuga yang diberi nama sama dengannya, karena bagi kami, keberadaannya membuat seolah-olah Sasuke terlahir kembali ke dunia ini.




The End

Sabtu, 14 April 2012

Kare Kano

aku di rumah

buka2 lemari komik dan nemu komik judulnya Kare Kano

meskipun ni komik udah buku 11, tapi ceritanya seperti cerita buku 1, ceritanya nggak bikin bingung

tentang seorang cowok yang mama nya menikah dengan seorang pria yang memiliki anak cewek

trus si cowok akhirnya sadar suka sama anak cewek dari suami ibunya

tapi bukan itu yang membuat ku bela2in baca kelanjutannya (chapter 54) di manga online
tapi karena si cowok, Kazuma, ceritanya adalah...

anak band


gyaaaaaaah ! ! aku lemah kalo baca2 komik yang ceritanya anak band begini !

karena sedikit banyak aku mempunyai kisah... dengan anak band
kisah yang kubuat sendiri xD


sekarang udah masuk chapter 57




Jumat, 13 April 2012

Croix

aaaa ! ! lagi2 Edohsama ngepost band baru !
dan kali ini yang di beritakan adalah CROIX
all girl visual kei band
karena ALL GIRL, maka saya tertarik !
karena, semakin banyak band visual kei cewek, maka semakin mudah pula kita bikin fanfic straight dan normal kan?? #eh

langsung ubek2 blog mereka \( > < )/
and find that the vocalist, Haruhi-san
is suuuuppppeerr cute ! !
and she love Arashi (and rilakkuma too)

aaaa I wanna hear their songs !
looking forward to this band !
I'll wait !

Minggu, 08 April 2012

Diaura - Kesshou (lyrics)


KESSHOU (CRYSTAL)
by DIAURA

haiiro de shikitsumeta sora mou ima ni mo nakidashi soude
the grey covered sky seems to burst one more time into tears

tsutau koe to, ondo, okizari no ‘kako’
with the following voice, temperature, the left behind ‘past’

ima sorera subete to furaseru
now the whole can fall down together

“fuyu ga sabishikunaru kara kirai” to tsubuyakukara
“i hate it, because it’s lonely in winter” said mumbling 

boku wa sono te wa tada nigirishimeta hanasanai youni
i grab your hand tightly so we will not separate

sayonara kono machi de miru saigo no fuyu ni anata wo omou
good bye i remember you like i saw you in the city last winter

futari ga yumemita imawa amari ni mo tooisugite
even the future we both saw in our dreams is now too far away

“sashinoberata sono hidari te wa itsuka boku wo kurushimeru”
“this reached out left hand will torture me some day”

wakattetayo soredemo shinjiteitakute
i did understand this but wanted to believe it nevertheless

setsujou, kieteyuku ashiato nanimo nakattaka no you ni
on the snow the disappearing footsteps like nothing had ever been there

furitsumoru yoake wo matezuni
it falls and piles up not waiting for dawn

yoru no shijima ni oto mo naku ochiru yuki no you ni
like the snow, falling in the silence of the night were no tone sounds

te wo nobashitara kono tenohira kara anata ga inakunaru
if i reached out my hand, you would disappear from my palm 

sayonara kono machi de miru saigo no fuyu ni anata wo omou
good bye i remember you like i saw you in the city last winter

futari ga yumemita imawa amari ni mo tooisugite
even the future we both saw in our dreams is now too far away

sayonara shiramu toiki de yobu na wa itsudemo anata deshita
good bye the name i call out in sigh was always yours

ikutsu no fuyu wo koereba omoide ni kawaru no
how many winter have to go by until the memories change

anata ga kureta omoi ga maiagari yuki wo furaseru no nara
if it’s possible for the memories you gave me to soar with the snow as it falls

boku wa sono KESSHOU ni nari kono basho ni nemuritai
i will become a CRYSTAL and sleep in this place

shiroi sekai no hate ni
at the end of the white world


*this song is not translate by me, i just rewrite from this video
*thanks to Diaura Mexico,
*credit to Diaura_Creature@LJ


Jumat, 06 April 2012

6 april

sumpah dah lama banget ya ga ngeblog?
sibuk menyibukkan diri saya  :P
dan akhir-akhir ini kayaknya lebih sering memendam apa-apa di kepala daripada harus ditulis, saking bingungnya menyusun kata-kata yang pas
banyak banget kejadian yang berputar-putar di kepala saya
dari badai, kemudian hal-hal kecil lainnya tetapi jadi begitu besar di kepala saya cuma karena rasa iri, su'uzon, dan lain sebagainya

sudah, cukup
males banget kalo ngomongin itu, panjang ntar



o ya, aku join di deviant art sekarang
MEG KECIL on DeviantART
seneng di situ, apalagi kalo ada yang komen atau menjadikan karya kita favorit mereka,
dapet temen 2 orang sama-sama orang rusia, yang satu kita ngobrolin gambar, yang satu ngomongin cosplay.
yah yang seperti ku bilang sebelumnya, terkadang hobi-hobi macam ini yang bikin.. yah sedikit2 lah belajar bahasa inggris, walaupun pada kenyataannya bahasa inggris kita bertiga ancur-ancur hahaha tapi lucunya kita bisa ngerti bahasa inggris kita satu sama lain xDD



Lalu berikutnya adalah tentang Hiro, maksudku vokalisnya The Sketchbook
malam tadi nggak tau kenapa jadi putar lagi video-video nya The Sketchbook yang aku dapetin dari homepage mereka, dari audisi sampai PV mereka

dan kemudian jadi kangen banget mensyen-in Hiro di twiter, trus iseng-iseng ngemensyen
tapi lalu menyadari sesuatu hal yang aneh, ketika akun hiro menjadi "This user Doen't Exist" pas aku klik di nama dia..
apa nih maksudnya? apa dia berhenti nge-twit atau dia ganti nama yak?? uhuks,
kenapa sih selalu pas lagi kangen-kangennya trus ilang?! kayak aoi dulu (  T  ^T)o
mungkin aku cuma salah satu orang yang beruntung, tetapi sempet dibales mensyen ku sama Hiro itu adalah sesuatu yang saaaaaaaangat berkesan banget :')



[Message] PV of The Sketchbook
taken from avexnetwork official youtube channel
 



aaah
itu aja ah dulu,, nanti kalo ada apa-apa
ta' tulis lagi di sini

jya

luv you