Jumat, 12 November 2010

Saga Pohon (Adenanthera pavonina)

Hai, ini Meg..

Pada akhirnya aku memilih Adenanthera pavonina ini sebagai artikel pertama bertemakan biologi yang ku post di blog ku tercinta ini.

Yap!!
Berawal dari tugas mata kuliah biodiversity, ngukur-ngukur pohon yang ada di seluruh lingkungan universitas (universitas! Bukan cuma sekeliling kampus saja) dari situlah aku mengetahui ada sebuah pohon yang nama nya Adenanthera pavonina!!


Gambar 1. Pohon Adenanthera pavonina

Bagaimana aku tidak tertarik dengan pohon yang memiliki taksonomi hirarki di bawah ini??
Regnum : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Family : Fabaceae (Leguminosae)
Genus : Adenanthera
Species : A. pavonina

Tidak lain dan tidak bukan karena nama daerah untuk pohon yang sering jadi peneduh jalan ini adalah Pohon SAGA (atau Saga Pohon)!!! Namanya sama kayak nama bassist band Jepang yang saya suka!! *ngakak*.

Mengetahui hal itu saya berubah menjadi seorang pemungut biji Saga dadakan (=_____=)d

Alasan lain kenapa saya tertarik dengan pohon yang memiliki buah jenis polongan ini, ya itu tadi! Bijinya! unik! Merah, bulat, kecil-kecil, keras pula! Kayak manik-manik gitu. Katrok ya? Atau kata orang saya tuh, UDIK LALU! Tapi beneran deh, jangankan bijinya, pohon nya saja saya benar-benar baru tau kalau ada pohon namanya Saga, padahal orang-orang lain sudah bermain masak-masakan dengan biji saga saat mereka masih SD dulu.


Gambar 2. Biji Saga yang Berserakan di Jalan




Gambar 3. Biji Saga yang Berserakan di Jalan *abaikansajatangannya*

Saking penasarannya sama biji yang ternyata bahkan dijadikan objek pepatah ini (pernah dengan pepatah ‘Matanya Merah Seperti Biji Saga’ yang artinya marah besar!? :D) maka saya mencari info apa saja tentang tumbuhan ini dan berusaha membagi info yang saya dapatkan itu di sini…
kita sama-sama belajar yaa.. ^^v

Dari referensi yang saya baca, tipe daun dari saga pohon adalah daun menyirip ganda, seperti kebanyakan anggota suku polong-polongan lainnya. tumbuh berseling, jumlah anak daun bertangkai 2-6 pasang, helaian daun 6-12 pasang, panjang tangkainya mencapai 25 cm, daun berwarna hijau muda. Bunga nya kecil-kecil berwarna kekuning-kuningan, korola 4-5 helai, benang sari berjumlah 8-10 (Pasific Island Ecosistems at Risk, 2004).

Polong berwarna hijau, panjangnya mencapai 15 sampai 20 cm, polong yang tua akan kering dan pecah dengan sendirinya, berwarna coklat kehitaman. Setiap polong berisi 10-12 butir biji. Biji dengan garis tengah 5-6 mm, berbentuk segitiga tumpul, keras dan berwarna merah mengkilap (Stone, 1970 yang dikutip Topilab, 2005) Saga pohon bereproduksi dengan biji dan pohonnya menghasilkan biji dalam jumlah yang banyak.

Saga pohon tidak memerlukan lahan khusus untuk tumbuh karena bisa tumbuh di lahan kritis, tidak perlu dipupuk atau perawatan intensif. Saga pohon menyukai pH sedikit asam, dapat tumbuh di seluruh daerah dataran rendah beriklim tropis dengan curah hujan 3000-5000 mm per tahun. Pada umumnya tinggi tanaman Saga pohon yang tua bisa mencapai 20-30 m, termasuk tanaman deciduos atau berganti daun setiap tahun. Saga pohon bersifat ramah lingkungan karena dapat ditanam bersama tumbuhan lainnya (International Centre for Research in Agroforestry, 2005).

Saga pohon ini, buanyyyaaakkk banget manfaatnya..

Saga pohon sering menjadi pohon peneduh jalan, daunnya bisa di makan dan mengandung alkaloid yang berkhasiat bagi penyembuhan rematik. Kayunya yang keras bisa dipake buat bahan bangunan serta meubel.

Untuk biji nya… selain jadi maenan anak-anak, biji saga dulunya juga dipake buat jadi penimbang emas! Karena beratnya yang selalu konstan. Bijinya juga mengandung asam lemak sehingga dapat menjadi sumber energy alternative (biodiesel). Tapi saya masih bertanya-tanya, kira-kira sebanyak apa yah biji saga yang harus kita kumpulkan untuk bisa membuat biodiesel????

Meskipun biji mentah nya mengandung racun, biji Saga apabila dimasak dengan baik bisa di makan. Menurut berbagai referensi yang saya baca, bisa dijadikan bahan pengganti kedelai untuk tempe! Karena pada biji saga juga memiliki kandungan protein yang bahkan lebih besar dibandingkan kedelai, dan juga bisa dibikin susu loh! Cuma katanya Susu dari biji Saga tidak begitu disukai karena aroma langu yang ditimbulkan.



Gambar 4. Proses Pembuatan Susu dari Biji Saga Pohon

Seperti yang saya bilang bahwa biji saga keras dan seperti manik-manik, ternyata memang bisa menjadi bahan untuk pembuatan kalung dan aksesoris lainnya. Sekarang ini sudah banyak aksesoris dari polong-polongan (botanical jewelry) dan salah satunya dari biji Saga pohon ini.

Perlu diperhatikan, Saga pohon, beda loh sama Saga rambat (Abrus precatorius). Biji Saga pohon lebih besar berwarna merah terang, dengan batang pohon yang tinggi, dan daun yang lebih kecil. Sedangkan saga rambat bijinya lebih jingga kemerahan dan terdapat warna hitam pada bagian ujung bijinya yang runcing. Dan biji saga rambat ini lebih bersifat racun! Bahkan dari suatu referensi menyebutkan bahwa biji saga rambat memiliki racun seperti racun dari jarak pohon (ricin). Racun pada biji Abrus prectacorius ini sangat beracun bagi manusia dan hewan-hewan ternak (seperti lembu, sapi atau kuda).


Gambar 5. Perbedaan Biji Saga Pohon dan Biji Saga Rambat(biji saga pohon yang I, biji saga rambat yang H)

Yap! Sekian dulu ulasan mengenai Adenanthera pavonina nya!
Semoga bermanfaat!!








Source : berbagai referensi internet
Foto by : koleksi pribadi Meg Kecil (untuk gambar 1,2,3 dan 6 serta foto di bawah ini), untuk Gambar 4 dan 5 by google


Terima kasih atas perhatiannya!



from A.pavonina with love..
haiks :D

8 komentar:

  1. Menarik, Meg. Aku tinggal di jakarta, suka pohon ini, dan sedang coba menanam. Sayangnya gambar 4 di atas tidak terbaca.

    BalasHapus
  2. wah ketemu artikel ini, kebetulan lagi car info buat biji saga, buat referensi bikin sandal terapi kesehatan,
    ternyata dari artikel ini saya malah dapat info tambahan, kalau biji saga itu ada 2 macam, dengan model pohon yang berbeda juga.

    makasih ya, infonya bermanfaat sekali.
    salam kenal dari CLUBFX Tokopedia

    BalasHapus
  3. Daun saga pohon dimanfaatkan oleh masyarakat di indonesia bagian timur sebagai pembersih darah pasca melahirkan, juga sebagai obat anti kanker dan kista dengan cara direbus dan diminum air rebusannya, itu melalui pengalaman masyarakat, memang belum ada penelitian secara klinis dan informasi tentang saga pohon masih minim..

    BalasHapus
  4. Daun saga pohon dimanfaatkan oleh masyarakat di indonesia bagian timur sebagai pembersih darah pasca melahirkan, juga sebagai obat anti kanker dan kista dengan cara direbus dan diminum air rebusannya, itu melalui pengalaman masyarakat, memang belum ada penelitian secara klinis dan informasi tentang saga pohon masih minim..

    BalasHapus
  5. saya lagi mencoba membuat susu saga dan meneliti cara menghilangkan bau langunya. tapi saya kesulitan mendapatkan bahan baku, apa ada referensi yang dapat menyiapkan biji saga secara banyak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya insya Allah siap menyediakan biji saga sebanyak mungkin...hub. 081931233306 (Abi)

      Hapus
  6. Manteb tenan brow,,,,q dr kmrn jg pnsrn nma dari pohon jenis ini,,q tanya2 ma orang2 katanya itu biji sri gawe(gunung pati semarang),,hehehe makasih infonya jd tau nm latinya,,krn penasaran kemarin q juga mungutin tuh biji ,hixhix,
    Tnks bro bermanfaat sekali infonya bg saya,.

    BalasHapus
  7. Manteb tenan brow,,,,q dr kmrn jg pnsrn nma dari pohon jenis ini,,q tanya2 ma orang2 katanya itu biji sri gawe(gunung pati semarang),,hehehe makasih infonya jd tau nm latinya,,krn penasaran kemarin q juga mungutin tuh biji ,hixhix,
    Tnks bro bermanfaat sekali infonya bg saya,.

    BalasHapus