Rabu, 21 September 2011

[diary] sebut saja dia Alfred

kode title : [diary]
title : sebut saja dia Alfred
music : Todokanu Tegami by DIAURA


Selamat malam.
Hai, namaku… eh, ya, panggil saja aku Alfred, setidaknya gadis itu memanggilku begitu. Entah sejak kapan sebuah komputer jinjing seperti ku harus diberi nama, aku pikir gadis ini sedikit aneh. Oh tidak! Dia datang! Jam seperti ini biasanya aku akan berakhir di dalam ransel hitam nya yang besar dan ia akan membawaku ke suatu tempat, kalau tidak salah ia menyebutnya ‘kampus’.

***
Akhirnya aku keluar dari ransel! Dan hey! Aku ada di sini lagi? Apa dia bilang? ‘kos’ ? Ah, aku bingung, dia membawaku ke ‘kampus’ tapi tidak mengeluarkan ku sama sekali dari dalam, apa yang terjadi? Hah… aku jadi merasa tak berguna, kadang aku kasihan dengan gadis ini, dia selalu membawa ku kemana-mana, padahal aku begini berat. Hmm.. dia menggunakan ku sekarang, seperti biasa, ke dunia maya, baiklah, kita berangkat!

***
Eh!! hey!! Apa ini? Hujan? Kenapa keyboard ku basah?? Oh tidak, lagi-lagi ini terjadi. Gadis itu menangis? Entah apa yang terjadi, ku rasa ada sesuatu hal. Dia tidak mengeluarkan ku dari ransel dan lihat lah dia sekarang? Kalau sudah seperti ini aku tidak bisa melakukan apa-apa, terkadang aku merasa sakit hati saat ia berkata yang sedikit menyinggungku, “Alfred kenapa kau tidak memiliki bahu, setidaknya aku ingin bersandar sebentar” Cih! Kenapa aku tidak punya bahu??!!!!!

***
“Ngguuuuuuuuuuungggg!~~~”
aku terkejut, ku angkat leptop ku tapi masih saja berdengung keras, seperti ada yang naik motor di dalam nya.
“Aneh sekali” batin ku sambil mengusap pipi ku yang basah. “Haha, bodoh, kenapa tadi aku menangis?” aku kembali mengusap-usap mataku dengan lengan Tshirt ku lalu menarik nafas dalam-dalam “Alfred! Jangan berdengung!” bodohku berucap seperti itu sambil menunjuk ke arah leptop ku. Tapi hey, manjur, sudah tidak berbunyi lagi? “Anak pintar!” ku usap layar leptop ku. “Yoshaa!! saatnya onlen!!”

***
Kalau aku bisa tertawa, aku tertawa sekarang. Dasar aneh! Kalau begini, apa aku harus selalu berdengung supaya kau berhenti menangis??










anggap aja tamat :D



Nb : cerita ini fiksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar