Jumat, 05 Februari 2010

[fanfic] Tadaima

title : Tadaima (sudut pandang berbeda dari fanfic sebelumnya 'Okaeri')

starring : meg kecil and her imagination olther brothers
(Tora Alice Nine >< Saga Alice Nine >< Umi Vistlip >< Rui Vistlip)
featuring other members of alice nine

chapter : oneshot

genre : drama

author : meg kecil






di suatu tempat yang tidak dapat dibeberkan dengan sembarangan…

“Otsukaresama deshita!” Saga menundukkan badannya, begitu pula dengan member alice nine yang lain sesaat setelah mereka menyelesaikan making PV hari ini. Saga melirik ke arah Tora yang sedang memegangi leher nya. Ia kemudian mendekati kakak nya yang terlihat begitu kelelahan itu.

“Daijoubu desu ka?” tanya Saga khawatir.

“Oh! daijoubu desu” kata Tora yang terkejut tiba-tiba Saga sudah ada di sampingnya. Tora melemparkan senyum dan tak lagi memegangi leher nya. Mendengar Tora berkata seperti itu, Saga hanya bisa mendengus. Tora selalu berkata seperti itu, membuat kita tak dapat menebak apa yang ia rasakan sekarang. Tora kemudian menepuk pundak adik nya itu, membuat Saga terpaksa tersenyum menyembunyikan ke khawatirannya.




Di dalam mobil saat perjalanan pulang. Saga yang kelelahan sudah terlelap, sementara Tora masih dalam keadaan terjaga. Ia menatap layar handphone nya. Jam sudah menunjukkan pukul 1:55 dini hari dan ternyata terdapat 14 pesan masuk dan 27 missed calls.

“Meg…” Gerutu Tora. Rupa-rupanya sedari tadi adik bungsu nya itu menelpon dan mengirimkan pesan ke handphone nya, tapi karena dia sedang bekerja, ia tak menyadarinya. Tora menekan pangkal hidungnya. Seketika kekhawatirannya terhadap Meg muncul lagi. Memang ia dan Saga sudah lama tidak pulang ke rumah dan meninggalkan adik perempuan satu-satu nya itu di rumah sendirian. Di tambah lagi Umi dan Rui, kedua adik laki-laki nya, juga jarang di rumah karena juga sibuk dengan pekerjaan mereka. Sesaat Tora merasa ia tak berguna sebagai seorang kakak sulung. Meg pasti kesepian sekarang, batinnya.



“Saga…” Tora mengguncang pundak Saga yang terlelap. Saga kemudian membuka matanya.“Sudah sampai” Kata Tora sambil mengambil barang-barang nya dan juga barang-barang Saga yang kemudian ia serahkan pada pemiliknya. Saga mengambil barang-barang nya dari tangan Tora.

“Otsukaresama” Kata Tora pada supir sekeluarnya ia dari mobil. Saga menyusul kakak nya dari belakang. Mereka kemudian memasuki gerbang sebuah rumah yang tampak besar dari luar.

“Oh! Kalian!” Kata Saga terkejut saat melihat Rui dan Umi ada di depan pintu rumah.

“Uo?! Kebetulan” Kata Umi. Secara kebetulan malam itu Rui dan Umi juga sudah selesai dengan pekerjaan mereka dan baru saja kembali ke rumah. Keempat bersaudara itu kemudian masuk ke dalam rumah.

“Ah~ Tsukareta…” Kata Rui sambil merenggangkan tubuhnya dengan mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi.

“Ssssttt!” Kata Umi tiba-tiba. Umi kemudian menunjuk ke sebuah sofa di dekatnya, yang berwarna kecoklatan karena lampu yang remang-remang di ruang keluarga. Tora, Saga dan Rui lalu berjalan mendekati Umi dan menemukan Meg yang tertidur di atas sofa. Tora kemudian duduk di samping Meg yang tertidur. Wajah Meg basah karena air mata. Entah apa yang dimimpikan Meg hingga ia menangis dalam tidur nya.

“Angkat saja ke kamarnya” bisik Saga.

“Jangan, ambilkan saja dia selimut! Jangan sampai ia terbangun” bisik Tora. Mendengar hal itu, Rui bergegas naik ke lantai atas dan membawakan selimut dari dalam kamarnya. Rui kemudian menyerahkan selimut itu pada Tora, Tora kemudian menyelimuti Meg dengan selimut itu secara perlahan, ia lalu menyeka dengan lembut air mata yang membasahi pipi Meg, pelan, agar Meg tidak terbangun.

“Sudah berapa lama kita tidak kembali ke rumah?” bisik Umi dengan nada menyesal. Tora, Saga dan Rui menatap Umi. Mereka hanya bisa diam, menyesali bahwa diri mereka tak pernah lagi menghabiskan waktu bersama adik bungsu mereka.




Keesokan harinya…

“Ohayou” Kata Umi yang baru saja bangun, turun dari lantai atas, dari kamarnya. ia kemudian menuju sofa yang ternyata berwarna merah itu, tempat di mana saudara-saudaranya berkumpul dan tempat di mana Meg, adik perempuannya, tidur semalaman. Umi menatap wajah sembab karena menangis semalam yang masih membekas di pipi Meg. Rui yang duduk di samping Meg menatap ketiga saudara laki-laki nya bergantian, ada aba-aba dari Tora untuk membangunkannya. tapi sebelum Rui membangunkannya, Meg malah terbangun terlebih dahulu.

“Ah? Aku baru saja ingin membangunkan mu” kata Rui

Meg terlihat mengucek-ucek matanya. Meg menatap ke sekelilingnya, ke Tora, Umi dan Saga yang berdiri mengelilinginya. Dan kemudian ia mulai menangis.

“Tadaima….” Kata Tora, Umi, Saga dan Rui serempak.

Setidaknya untuk hari ini, mereka ada di rumah, untuk Meg.










FIN

2 komentar:

  1. mwahahaha XDDD
    enak dum meg ! punya sodara bishie semua ( =3=)
    mana pada sister complex begituh ...
    haha XD
    asoy ~

    BalasHapus
  2. sebenernya mereka ga sister complex...
    cuma aku nya doang yang brother complex... wkwkwww...

    thanks ya udah meluangkan waktu buat baca fanfic aneh ku ini, hihihi ^^v

    BalasHapus