Author : meg_a_nekko
Genre : Sweet-romantic, Emotion
Pair : Umi X Rui X Tomo
note : ini fanfic kedua sebenarnya, tapi pertama kalinya menulis jenis seperti ini, maaf kalau ceritanya sangat aneh ^^
Rui duduk sendiri di atas tempat tidur di kamarnya. Kepalanya ia tundukkan dalam-dalam diantara kedua lipatan tangannya di atas lututnya. Masih terbayang di kepalanya kejadian tadi siang saat Tomo mengecup jempolnya yang terluka.
Bugh!!! Rui melempar gulingnya jauh-jauh. Ia kesal.
Rui : Tomo bodoh!! Aku jadi kepikiran begini
Rui memegangi erat-erat jempolnya dengan perasaan tak tentu. Senang dan kesal, bercampur jadi satu. Senang karena diam-diam Rui sudah lama menyukai Tomo, kesal karena hal itu membuatnya semakin berharap. Rui tau hal itu tidak mungkin karena saat ini ia menjalin hubungan dengan Umi.
Tiba-tiba, pintu kamar Rui terbuka. Umi berdiri di depan pintu, menatap guling yang tergeletak tak jauh dari tempat nya berdiri.
Rui : Umi!
Rui yang terkejut langsung beranjak dan berdiri di samping tempat tidur nya.
Umi : Ada apa, Rui?
Rui : Tidak... Hanya saja... Aku... Tadi ada kecoa!! Iya... Aku liat ada kecoa
Rui berdalih, ia tak mau Umi mengetahui kalau dirinya sedang kesal.
Umi : Kecoa?
Umi memungut guling dan melihat sekeliling kamar, lalu menyerahkan kembali guling yang telah dilempar Rui itu.
Umi : Ku rasa kecoa nya sudah pergi
Rui : Un! Yokatta. . .
Rui berbalik dan meletakkan guling nya di atas tempat tidur. Tiba-tiba, GREBB!! Umi memeluk Rui dari belakang sehingga mengagetkannya. Sebuah kecupan mendarat di telinga Rui. Entah kenapa Rui merasa enggan, padahal Umi sering melakukan hal ini padanya, tapi kali ini Rui merasa tidak senang.
Rui : Lepaskan!
Umi : Kenapa?
Bisikan Umi terdengar jelas di telinga Rui.
Rui : Lepaskan!!
Rui menegaskan dan berhasil melepaskan pelukan Umi yang membuat Umi mengrenyitkan dahinya.
Umi : Ada apa dengan mu??
Umi merapatkan tubuh Rui ke dinding. Kini keduanya terpaut jarak yang cukup dekat, sangat dekat, bahkan nafas Umi bisa dirasakan Rui saat ini. Umi menggapai tangan Rui dan memegang jempol Rui. Lalu Umi mengecup jempol itu berkali-kali tanpa mengalihkan pandangannya pada Rui. Hal ini membuat Rui merasa tidak nyaman.
Rui : Cukup Umi!! Apa yang kau lakukan??!!!
Rui berhasil menepis Umi dan mendorongnya. Umi membenarkan posisi kacamatanya yang turun dan ia kelihatan sangat marah.
Umi : Kalau Tomo boleh, aku sebagai kekasih mu kenapa tidak?!!!
Betapa terkejutnya Rui ternyata Umi mengetahui apa yang telah terjadi tadi siang.
Rui : Kau salah paham!!
Umi : Salah paham?!!!
Umi yang naik pitam mencekik Rui merapat ke dinding sehingga membuat Rui terangkat beberapa inci
Umi : Kau selingkuh kan??!!!
Rui mencoba menjawab, tapi tak bisa. Ia hampir kehabisan nafas jika Tomo tidak datang saat itu dan menarik baju Umi, lalu meninjunya. Rui terduduk dan berusaha bernafas kembali.
Tomo : Apa yang kau lakukan pada Rui??!!!
Umi : Seharusnya aku yang bertanya seperti itu!!!!
Lalu keduanya pun terlibat baku hantam. Yuh dan Tohya kemudian datang melerai tapi tak berhasil.
Rui : Hentikan!!!!
Umi hampir menampar Rui yang melindungi Tomo.
Umi : Rui. . .
Tomo : Rui. . .
Rui : Hentikan. . .
Umi : Apa-apaan kamu ini? Kenapa kau melindungi nya?
Rui : Aku menyukai Tomo!!!
Tomo : Rui. . .
Umi : Apa???!!
Rui : Umi kurasa hubungan kita cukup sampai di sini
Umi : Tapi. . .
Rui : Aku sudah muak dengan sikap kasar mu!!
Umi : . . . . . , Kuso!!!!
Umi meninggalkan kamar sesudah meninju pintu kamar dengan keras. Atas isyarat Yuh, Tohya mengejar Umi.
Tomo : Kau. . . menyukai ku?
Rui mengangguk kuat.
Rui : Gomen ne. . .
Tomo meraih tangan Rui dan sekali lagi mengecup jempolnya dengan cinta
--------FIN--------
*mukyaaaaa!! ^////^*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar