sebelumnya, ini bukan fanfic,
tapi ini adalah mimpi ku malam tadi. sesaat setelah aku bangun dari tidur, aku
bergegas menulis ini sebelum aku lupa. sebenarnya aku nggak tau apa baik
menceritakan mimpi seperti ini, tapi ini mimpi terlalu seru untuk diabaikan. meskipun buka fanfic, aku akan memberikan label pada postingan ini adalah 'fanfiction' karena ini memang terbaca seperti fanfic (LoL)
mimpi malam tadi, mungkin aku
berperan sebagai kameramen acara Alice9Channel (LoL) dan guest hari itu adalah
Nao-san dan Saga, tentu saja dengan Tora sebagai host nya.
Scene mimpi diawali dengan
Nao-san, Saga dan Tora yang minum-minum di sebuah kedai, kemudian tiba-tiba
Nao-san keluar dari kedai dalam keadaan mabuk berat dan lari sepanjang jalan
raya yang lumayan sepi. Tora dan Saga yang juga dalam keadaan mabuk disuruh
staff untuk mengejar Nao-san. Dan dalam keadaan mabuk Tora dan Saga akhirnya
mengejar Nao-san, tapi karena mabuk, lari mereka jadi pelan dan malah nggak
bisa ngejar Nao-san. Sepanjang jalan Tora dan Saga memanggil-manggil Nao-san
supaya berhenti berlari. Anehnya dalam mimpi ku itu Tora dan Saga memanggil Nao-san
dengan nama “Kipli” ?!!! (LOL) dan pada saat itu, aku yang ada di dekat mereka
berdua, menemani mereka lari mengejar Nao-san, karena aku adalah kameramen, berpikir,
ternyata selama ini nama asli Nao-san adalah “Zulkipli” ! ! ! (LOL sangat)
Tidak lama kemudian Nao-san
terkejar, dan akhirnya Tora, Saga dan Nao-san malah jalan-jalan malam bertiga,
berempat sama aku (sekali lagi aku kameramen dan aku yang punya mimpi di sini
hahaha). Saat berjalan bertiga, Tora dan Saga melihat seorang laki-laki berjas (mungkin
salaryman yang pulang larut) yang berpapasan dengan mereka dan nampak mabuk
juga. Lalu kata Saga : “Judi! tweeew” (menirukan bang Haji Rhoma). Mungkin pada
saat itu Saga pikir orang itu nampak seperti orang yang baru pulang berjudi. Kemudian,
Tora juga mengikuti Saga “Judi! Tzzzweeeewww” kata Tora yang notabene nya
adalah gitaris (ngakak).
Tiba-tiba aku menyadari, Tora
sedari tadi sepanjang jalan mengepalkan sebelah tangannya. “Sepertinya dia
kedinginan” kata ku, Tak lama kemudian, Tora mendatangi Nao-san lalu
menggenggam tangannya, dan kemudian mereka berdua berjalan bergandengan
tangan!!! “Aku nggak tau dia adalah tipe orang yang suka bergandengan tangan”
kata Saga sambil nunjuk Tora, sementara mereka berdua (Tora dan Nao-san)
kelihatan bahagia(?). “Ne, Nao-san, tau nggak, sekarang aku membayangkan kalau
aku sedang dalam posisi Nao-san dan bergandengan tangan dengan Tora, rasanya
pasti mendebarkan” kata ku. “Karena itu aku memilih untuk bergandengan tangan
dengan Nao-san” kata Tora sambil tertawa. Maksudnya mungkin karena Nao-san
mirip perempuan jadi cewek-cewek bisa membayangkan dengan mudah mereka sebagai
Nao-san yang sedang bergandengan tangan dengan Tora. “Bukannya karena Nao-san
terlihat muda?” tanya Saga sambil tertawa juga. (maap, tapi aku juga tidak
mengerti apa maksud percakapan di sini hahaha)
Kemudian perjalanan malam
berlanjut. Kami berempat melewati sebuah klinik yang nampak remang-remang,
semacam ‘klinik gelap’ di dalam ruko begitu. Saat aku, Tora dan Nao-san
berjalan melewati klinik itu, Saga malah berhenti di depan klinik itu. “Anak
dokter, makanya jadilah dokter haha” kata Nao-san, dan kemudian aku teringat
wajah Ibu Saga yang katanya perawat itu. Saga kemudian menunjuk-nunjuk ke arah
klinik. Tora nampak antusias dan malah ikut masuk ke klinik itu bareng Saga
sementara Nao-san dan aku nunggu di luar. Dan tak lama kemudian terdengar tawa
Tora dan Saga dari luar. “Sial, mereka bersenang-senang tanpa aku” kata Nao-san. Kemudian Nao-san
(dan aku) melanjutkan perjalanan. Saat ditikungan Nao-san tiba-tiba nampak
terkejut kemudian tertawa terbahak-bahak. Pas diliat ternyata di sana ada pintu
yang di dalam nya berdiri seorang zombie (yang sebenarnya staff yang seharusnya
menakut-nakuti anak-anak arisu tapi malah membuat Nao-san ketawa). Zombie nya
pake jas cokelat muda, trus dibagian dada-perutnya dipakein perban, zombie nya
kalo ngomong pelaaaaaaan banget. Nggak lama kemudian datang Tora dan Saga yang
kemudian tertawa terbahak-bahak (juga) (sepertinya staff gagal menakut-nakuti
anak arisu). “Ini yang tadi ada di klinik” kata Saga. Sepertinya mereka malah
memergoki zombie jadi-jadian ini di klinik tadi sedang bersiap-siap, makanya
mereka tertawa.
Endingnya kami berempat, berlima
dengan si zombie malah berdiri membikin lingkaran. “Jadi?” tanya Nao-san.
Zombie (staff) yang ngomongnya pelan (karena masih merasa berperan jadi zombie)
memegangi dada nya yang berperban. “Aaaku.. tiiidak baawa koreeek” kata zombie
itu. Ternyata si zombie ulang tahun?!!!! Kemudian staff lainnya membawakan
sebuah lilin yang sudah menyala. “Oh, ini lilin yang harganya 15 ribu” kata
Tora saat melihat lilin yang di kasih staff. (random banget muncul nya harga 15 ribu xD) “Emang kenapa kalo lilin harganya
15 ribu?” tanya ku. “Api nya susah mati meskipun kau tiup kuat-kuat” kata Saga.
Kemudian Zombie itu mencoba meniup, tapi asli, api nya nggak mati-mati. Lalu
aku, Nao-san, Tora dan Saga mencoba meniup lilin itu bersama-sama, ternyata
apinya mengecil dan kami sudah berteriak ‘hore’ karena mengira lilin itu mati,
tapi ternyata api nya nyala lagi. “Kalo ada Shou-san pasti bisa” kata Nao-san.
“Iya, dia vokalis (pernapasan nya bagus)” kata Saga. Tak lama datang Shou-san
(dengan outfit heart of gold) mencoba meniup lilin harga 15 ribu itu, tapi
ternyata juga hasil nya nihil dan lilin itu nggak mati-mati juga apinya. “Kita
celupin ke air aja” kata ku. “Jangan-jangan malah kecelup di bensin” kata Saga.
Aku membayangkan ledakkan yang besar. “Cipratin aja dari air mineral kemasan, bisa dipastikan itu bukan bensin” kata ku.
Dan kemudian aku terbangun,
gara-gara nyokap manggil dan bilang kalau kucing ku melahirkan. Sampai di sini
petualangan jalan malam bersama Nao-san, Tora dan Saga. Aku nggak tau gimana
ending dari lilin harga 15 ribu itu, apa bisa dimatikan apinya atau enggak.
Hahahahaha…
mimpi yang aneh :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar